“Program KB harus menjadi bagian integral dalam penanggulangan kemiskinan dan penurunan stunting. Saya mengajak semua pihak berperan aktif,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Mardalena Wati Yulia, mengatakan bahwa dinamika kependudukan di Sumbar cukup kompleks dan memerlukan pendekatan komprehensif.
Dalam rangka peringatan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-74, BKKBN bekerja sama dengan IBI memberikan layanan KB melalui mobil keliling, dengan target menjangkau 23.000 akseptor.
“Melalui sinergi ini, kami yakin target tercapai. Kami juga mengusung program unggulan seperti Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI),” jelas Mardalena.
Ia menambahkan, kegiatan ini disinergikan dengan program KB Serentak Sejuta Akseptor sebagai bagian dari percepatan penurunan stunting nasional. Tujuannya adalah meningkatkan kesertaan KB modern, memperluas penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), dan menurunkan angka unmet need atau kebutuhan KB yang belum terpenuhi. (rdr/ant)

















