“Kami akan menambah beberapa jilid berdasarkan referensi yang sudah ada. Para penulisnya adalah sejarawan dari berbagai perguruan tinggi yang memang memiliki kompetensi menulis dan menyunting buku sejarah,” kata Fadli.
Ia menambahkan, proyek ini juga akan memperbarui bagian sejarah yang selama ini belum tercantum dalam buku-buku resmi, termasuk peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Sejauh ini, sejarah terakhir yang tertulis dalam versi resmi hanya sampai sebelum era Pak SBY. Nantinya tentu akan kami lengkapi,” ucapnya.
Fadli menyebut buku sejarah resmi terakhir yang digunakan sebagai rujukan adalah Indonesia dalam Arus Sejarah yang diterbitkan pada 2012. Sebelumnya, rujukan utama berasal dari buku Sejarah Nasional Indonesia terbitan 1980-an. (rdr/ant)

















