Terkait hal ini, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah turut menegaskan pentingnya pembangunan sabo dama di Gunung Marapi, karena mengingat curah hujan di Sumatera Barat masih sangat tinggi, bahkan hampir tidak ada musim kemarau.
“Setiap hari pasti ada hujan. Di lereng Marapi saat ini sudah ada satu juta meter kubik material vulkanik yang mengendap. Kalau hujan deras turun, potensi banjir lahar ke wilayah dataran rendah sangat mengkhawatirkan,” kata Mahyeldi.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah pusat terhadap daerahnya.
DIa juga menjelaskan beberapa proyek lain yang telah dimulai di daerah tersebut, seperti normalisasi Sungai Batang Malana sepanjang 1,63 km, pembangunan sabo dam di Bangkahan Nagari Pasir Laweh, pengerukan sedimentasi di Batang Anai, serta pembersihan longsor dan perbaikan alur sungai Batang Pagu-Pagu sepanjang 1,3 km.
“Insyallah bulan depan lelang akan dilaksanakan secara multiyears. Kami mohon dukungan semua pihak, terutama DPR RI, agar tambahan sabo dam bisa terus diperjuangkan,” kata Eka.
Usai meninjau lokasi sabo dam, Menteri PU dan rombongan juga meninjau Jalan Sitangkai-Halaban yang rusak parah.
Jalan ini sudah lama menjadi keluhan masyarakat karena kondisinya membahayakan pengguna jalan dan menghambat kelancaraan aktivitas sehari-hari warga. (rdr/adpsb/cen)

















