Konflik-konflik tersebut mengakibatkan ternak warga, seperti kambing, anjing, dan kerbau, menjadi mangsa satwa liar, khususnya harimau sumatera.
“Kami berhasil mengevakuasi satu individu harimau sumatera dalam kondisi cacat di Nagari Tiga Balai, Kecamatan Matur, pada Selasa (11/3),” jelasnya. Harimau tersebut diduga kesulitan berburu makanan di alam akibat kondisinya yang cacat.
Ade Putra mengimbau agar warga tidak memasang jerat babi di sekitar perkebunan karena dapat berdampak buruk bagi satwa liar. Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk tidak mengembalakan ternak di dekat kawasan hutan, memasang api-apian di sekitar kandang, dan menghindari kegiatan di kebun sendirian, terutama pada jam 16.00-08.00 WIB.
“Kami selalu menyampaikan imbauan tersebut setiap kali bertemu masyarakat di lapangan,” katanya. (rdr/ant)

















