“Panti asuhan ini membutuhkan perhatian lebih, baik dari Pemerintah Kota (Pemko) Padang maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar Sumbar,” tegas Braditi.
Menurut Braditi Moulevey, DPW IKM Jakarta tidak sekadar menjadi wadah bagi para perantau Minang.
Organisasi ini memiliki peran strategis dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan seperti ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap karya anak bangsa, serta menginspirasi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas mereka di bidang seni dan animasi,” tambahnya.
DPW IKM Jakarta, katanya, berencana menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin untuk memperkenalkan berbagai karya seni dan budaya Indonesia, khususnya yang berasal dari Minangkabau, kepada masyarakat luas.
“Ini juga merupakan bentuk komitmen kami yang berada di perantauan untuk tetap menjaga hubungan dengan ranah (kampung halaman). Karena itu, kami akan selalu hadir di tengah masyarakat,” katanya.
Sebagai pegiat seni dan budaya Minangkabau, Braditi Moulevey Rajo Mudo menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendukung kegiatan yang memadukan unsur pendidikan, hiburan, dan kepedulian sosial ini.
“Acara nonton bareng tersebut menjadi bukti nyata bagaimana organisasi perantau dapat berkontribusi positif tidak hanya bagi anggotanya tetapi juga bagi masyarakat di kampung halaman,” tuturnya. (rdr)





















