“Jangan hanya bangun masjid megah, tapi tidak digunakan. Ketika waktu salat tiba, pelajaran harus dihentikan. Ajak siswa salat berjamaah,” ujarnya tegas.
Instruksi itu tidak hanya berlaku di sekolah. Gubernur juga berharap kantor-kantor pemerintah di Sumbar menerapkannya sebagai wujud nyata dari sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Kalau kita benar-benar yakin kemerdekaan ini karena rahmat Tuhan, maka tunjukkan dalam praktik,” tambahnya.
Tak hanya soal spiritualitas, Gubernur juga menyelipkan ajakan untuk hidup sehat. Ia mengimbau agar masyarakat membiasakan diri berolahraga minimal 30 menit sehari atau menempuh 7.000 langkah setiap hari.
“Enggak harus ke lapangan, bisa jalan kaki di rumah atau di kantor. Yang penting bergerak,” katanya sambil tersenyum.
Sebagai bagian dari peringatan Hardiknas, Gubernur Mahyeldi bersama Forkopimda menyerahkan penghargaan stratifikasi UKS/M tingkat provinsi tahun 2024.
Sejumlah sekolah dari berbagai jenjang mendapat apresiasi atas upaya mereka menjaga kesehatan lingkungan belajar.
Beberapa sekolah penerima penghargaan di antaranya, TK Amanah Umi Lubuk Alung, SDN 07 Kubu Gulai Bancah, SMKN 2 Bukittinggi, hingga MAN Insan Cendekia Padang Pariaman.
Sorak gembira dan senyum lebar menghiasi wajah para perwakilan sekolah saat menerima piagam dan plakat.
Mengakhiri amanatnya, Gubernur Mahyeldi mengajak semua pihak untuk saling bergandeng tangan membangun pendidikan yang tidak hanya mencetak anak-anak cerdas secara akademik, tapi juga kuat secara moral, sehat secara jasmani, dan matang secara sosial.
“Mari kita bergotong royong. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media, semua harus terlibat. Pendidikan bermutu itu tanggung jawab kita bersama,” tutupnya. (rdr/adpsb/cen)

















