Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Semen Padang Schools, Ridwan Muchtar, menilai bahwa pelatihan ini sangat strategis, apalagi seiring dengan semakin bergairahnya minat terhadap Pickleball di sepuluh kabupaten/kota di Sumatera Barat.
Ia menambahkan bahwa Semen Padang Schools berkomitmen untuk ikut mendorong popularitas olahraga ini dengan memasukkan Pickleball ke dalam program ekstrakurikuler di lingkungan sekolah Semen Padang mulai semester depan.
“Selain pengenalan melalui event-event seperti ini, kami ingin Pickleball menjadi bagian dari kegiatan rutin siswa, sehingga dari usia dini, anak-anak kita sudah mengenal dan mengembangkan keterampilan bermain Pickleball,” ujar Ridwan.
Ketua pelaksana kegiatan, April Chan, menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan coaching clinic pertama yang digelar IPF Sumbar di tingkat provinsi. Ia berharap, kegiatan ini menjadi awal dari semakin meluasnya pengembangan Pickleball di Sumatera Barat.
“Kami ingin Pickleball terus tumbuh, baik dari sisi pemain, pelatih, maupun wasit bersertifikasi nasional dan internasional,” ungkap April Chan.
Sekilas, pickleball adalah olahraga bola padel (mirip dengan olahraga raket) yang menggabungkan unsur tenis, bulu tangkis, dan tenis meja.
Dua atau empat pemain menggunakan dayung padat yang terbuat dari kayu atau bahan komposit untuk memukul bola polimer berlubang, dengan 26-40 lubang bundar, melewati jaring.
Olahraga ini berasal dari Amerika Serikat, tepatnya di kota Bainbridge Island, Washington. Indonesia menjadi negara ketujuh yang mengenal olahraga pickleball. (rdr)

















