LIMAPULUH KOTA, RADARSUMBAR.COM — Seorang warga negara asing (WNA) asal Norwegia ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Sirah, Jorong Lubuak Tabuan, Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota pada Jumat (25/4/2025) pagi.
Korban diketahui bernama Kielland Gabriel Wilhelm, berusia 71 tahun. Identitasnya dikonfirmasi dari paspor Norwegia dengan nomor 33082998 yang ditemukan bersama barang-barang pribadinya di lokasi kejadian.
Penemuan jasad ini bermula dari seorang warga setempat bernama Chandra (40) yang hendak menuju kebunnya sekitar pukul 07.00 WIB.
Di tengah perjalanan, ia terkejut melihat tubuh pria asing beserta sepeda gunung berada di sungai kecil kawasan Jorong Lubuak Tabuan, yang dikenal warga sebagai Sungai Batang Himpunan.
“Saya langsung melaporkannya ke Wali Nagari Manggilang,” ujar Chandra kepada wartawan.
Setelah menerima laporan dari wali nagari sekitar pukul 09.30 WIB, Kapolsek Pangkalan bersama tim medis dan warga langsung menuju lokasi.
Sekitar pukul 10.00 WIB, jasad korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dan kaku di sungai dengan kedalaman satu meter. Proses evakuasi dilakukan setengah jam kemudian dengan bantuan warga setempat.
Jenazah selanjutnya dibawa menggunakan keranda menuju Puskesmas Pangkalan untuk dilakukan pemeriksaan medis awal.
Petugas Polsek Pangkalan menyebutkan bahwa proses evakuasi cukup menyulitkan karena lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau kendaraan.
Pemeriksaan oleh dr. Vivi dari Puskesmas Pangkalan menemukan beberapa luka pada tubuh korban. Di antaranya luka robek selebar 3 cm di belakang telinga kiri, luka sobek pada daun telinga kiri, serta memar dan lecet di bagian bahu kiri.
Selain itu, tim medis menemukan bekas luka mencurigakan yang diduga sebagai hasil gigitan atau patukan ular di sekitar kepala korban.
Namun, untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, otopsi lanjutan akan dilakukan di RS Bhayangkara Polda Sumbar. “Hasil awal tidak menunjukkan tanda kekerasan dari orang lain,” kata dr. Vivi.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sepeda gunung dan empat tas milik korban. Di dalamnya ditemukan pakaian, gawai, tablet, pengisi daya, power bank, serta uang tunai dalam bentuk rupiah. Barang-barang tersebut diamankan personel Polres Limapuluh Kota untuk pendataan lebih lanjut.
“Tidak ada barang yang hilang atau rusak. Ini menguatkan dugaan bahwa korban mengalami kecelakaan tunggal, bukan korban tindak kriminal,” kata Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Syaiful Wachid.
Penyelidikan awal menyimpulkan bahwa korban kemungkinan besar terjatuh saat mencoba melintasi jembatan kayu yang sudah lapuk di jalur setapak tersebut.
Kawasan Lubuak Tabuan memang dikenal sebagai salah satu destinasi trekking alami, namun sejumlah infrastruktur di sana dinilai kurang memadai dan tidak ramah bagi pengunjung luar, apalagi yang berpetualang seorang diri.
“Kami akan lakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap kronologi pastinya,” ungkap AKBP Syaiful kepada wartawan.
Pihak kepolisian telah menghubungi Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta untuk menyampaikan laporan resmi mengenai penemuan warganya.
Koordinasi tengah dilakukan untuk penanganan jenazah dan kemungkinan pemulangan ke negara asal.
“Semua prosedur akan kami jalankan sesuai protokol internasional. Keamanan wisatawan juga menjadi perhatian kami agar kasus serupa tidak terulang,” tutupnya. (rdr)

















