Adapun subsidi Tapera berasal dari simpanan peserta dan memberikan tenor lebih panjang hingga 30 tahun, dengan bunga tetap sebesar 5 persen per tahun. Harga rumah pun mengikuti ketentuan Kementerian PKP, menjadikannya sangat kompetitif.
“Produk-produk pembiayaan ini tidak hanya tersedia bagi pekerja media, tetapi terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, selama memenuhi kriteria yang ditetapkan,” ujar Heri.
Program pembiayaan rumah untuk karyawan industri media menjadi salah satu bentuk apresiasi sekaligus perluasan akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau.
Program ini diprioritaskan bagi pekerja yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan maksimal Rp14 juta per bulan di wilayah Jabodetabek untuk yang sudah berkeluarga.
“KPR subsidi ini merupakan bentuk keberpihakan negara kepada kelompok-kelompok profesi yang selama ini rentan tidak terlayani skema komersial, padahal mereka punya kontribusi penting dalam kehidupan demokrasi kita,” tegas Heri.
Program ini selaras dengan prinsip pemerataan dan keberlanjutan pembangunan sektor perumahan nasional. Pemerintah tidak hanya memfasilitasi pembiayaan, tetapi juga memastikan prosesnya lebih sederhana, cepat, dan bebas dari hambatan birokratis yang kerap menjadi kendala.
Dengan regulasi yang mendukung, skema pembiayaan yang ringan, dan kepastian suku bunga, pemerintah mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan memiliki rumah pertama melalui program FLPP maupun Tapera.
“Kini waktunya, karena besok harga rumah bisa lebih mahal. Pemerintah sudah hadir. Yang perlu dilakukan masyarakat adalah mengambil langkah pertama,” tutup Sid Herdikusuma. (rdr/infopublik)

















