Menurut Andre, ini prestasi yang secara nyata ditunjukkan oleh Presiden Prabowo yang baru beberapa bulan memimpin Indonesia. Tidak omon-omon, tapi bekerja. Selama 6 bulan pertama pemerintah Presiden Prabowo produksi beras meningkat, lebih dari 26 persen periode sebelumnya. “Ini prestasi, 6 bulan memimpin Indonesia bisa Indonesia berswasembada pangan, wabil khusus beras dan kita bisa,” ujar Ketua DPD Gerindra Sumbar ini.
Dengan surplus beras, kata Andre pemerintah tidak saja punya cadangan beras yang melebihi, tapi juga membantu perekonomian petani. “Ini sejarah baru sejak Indonesia merdeka, cadangan beras pemerintah terbesar dan terbanyak di Indonesia. Dengan harga gabah Rp6.500 dan membantu petani. Petani diuntungkan, pemerintah menjadikan harga gabah sampai Rp6.500 dan itu sudah terlaksana 1,5 juta ton. Berapa ratus ribu petani yang tertolong soal itu,” tegas Andre.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam surplus beras ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak. “Salah satu yang dilakukan terobosan oleh Kementerian Pertanian dibantu oleh Kementerian PU dan juga PLN itu adalah menyiapkan yang namanya pompa-pompa untuk petani. Supaya pengairan sawah di Jawa ini berhasil,” terangnya.
Pada kesempatan RDPU itu Andre juga mendorong agar PJT I dan PJT II ikut berkontribusi mendukung program-progam pemerintah Presiden Prabowo dalam rangka mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. “Saya ingin PJT I dan PJT II berkontribusi di sini. Apa langkah konkret PJT I dan PJT II untuk mendukung gerak cepat pemerintah presiden Prabowo untuk swasembada pangan,” ujarnya. (rdr)

















