Namun, ia juga mengingatkan bahwa pelayanan haji bukanlah hal yang mudah. “Karena nilainya yang sangat tinggi, pelayanan haji menjadi ujian keikhlasan kita. Akan ada tantangan, kesalahan, dan kesulitan yang harus kita tanggapi dengan bijak dan senyuman,” tegas Direktur.
Untuk itu, Muchlis menitipkan tiga prinsip utama yang harus menjadi fondasi dalam pelaksanaan tugas PPIH. Pertama, “Pasang tekad dan niat bahwa setiap layanan adalah ibadah. Setiap bantuan, setiap penjelasan, setiap antrian yang kita atur semuanya adalah ibadah. Mari kita layani jemaah haji dengan penuh kesabaran, sikap ramah, dan tulus,” pesan Direktur.
Kedua, ia menekankan bahwa tugas ini adalah amanah. “Ini bukan hanya amanah institusi, tetapi amanah umat dan masyarakat. Mereka mempercayakan keselamatan dan kenyamanan perjalanan mereka kepada kita. Mari kita jalankan tugas ini dengan penuh tanggung jawab, disiplin, dan integritas,” ujar Muchlis.
Ketiga, ia mengingatkan bahwa proses haji dimulai dari embarkasi. “Bagi jemaah haji, proses haji itu tidak hanya dimulai di Arafah, tetapi dimulai dari embarkasi. Cara kita menyambut mereka, cara kita menjelaskan, dan bagaimana kita menyikapi kesulitan mereka akan membentuk pengalaman mereka dalam berhaji. Maka, kita harus berhati-hati karena ini akan sangat berkesan bagi mereka,” pungkasnya.
Muchlis menutup sambutannya dengan mengingatkan bahwa haji dimulai dari embarkasi. “Jadikan setiap layanan sebagai kesempatan untuk menguatkan ketenangan mereka, membimbing mereka dengan hikmah, dan menanamkan nilai-nilai ibadah dalam setiap perjalanan mereka,” kata Muchlis. (rdr)

















