KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Pneumonia ganda atau bilateral pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi paru yang paling serius, karena menyerang kedua sisi paru-paru secara bersamaan.
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada kantung udara kecil di paru-paru (alveoli) dan bisa menimbulkan komplikasi berat, terutama pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, atau penderita penyakit kronis.
Dikutip dari Medical News Today dan paficiruas.org, pneumonia ganda terjadi ketika alveoli pada kedua paru-paru terisi cairan atau nanah akibat infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur.
Kondisi ini menyebabkan penderita kesulitan bernapas dan mengalami penurunan fungsi pernapasan yang drastis. Beberapa mikroorganisme yang umum menjadi penyebab pneumonia ganda antara lain:
- Bakteri: Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pada kasus pneumonia bakteri.
- Virus: Virus influenza dan RSV (Respiratory Syncytial Virus) sering memicu pneumonia viral, terutama pada dewasa dan anak-anak.
- Jamur: Umumnya menyerang pasien dengan sistem imun yang sangat lemah, misalnya penderita kanker atau HIV/AIDS.
Faktor risiko lain yang meningkatkan kemungkinan seseorang terserang pneumonia ganda antara lain:
- Usia di atas 65 tahun
- Penyakit paru kronis seperti PPOK atau asma
- Kebiasaan merokok
- Malnutrisi
- Sistem imun yang lemah akibat penyakit atau pengobatan
Pneumonia ganda menunjukkan gejala yang mirip dengan pneumonia biasa, namun dengan intensitas yang lebih berat. Tanda-tandanya meliputi:
- Demam tinggi atau suhu tubuh sangat rendah
- Batuk terus-menerus disertai dahak kental
- Sesak napas, bahkan saat tidak beraktivitas berat
- Nyeri dada saat menarik napas dalam atau saat batuk
- Lemas ekstrem, mual, muntah, atau diare
- Napas cepat dan dangkal
Tanpa penanganan cepat dan tepat, pneumonia ganda dapat menyebabkan komplikasi seperti efusi pleura (penumpukan cairan di paru-paru), abses paru, sepsis, hingga gagal napas.
Kenapa banyak menyasar lansia? Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh cenderung melemah. Lansia sering kali mengalami gejala yang tidak khas saat terkena pneumonia, seperti kebingungan atau lemas tanpa demam, sehingga diagnosis bisa terlambat dan memperburuk kondisi.
Oleh karena itu, penting bagi kelompok lansia untuk mendapatkan vaksinasi pneumonia, menjaga pola makan bergizi, cukup istirahat, dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala gangguan pernapasan.
Pneumonia ganda kembali menjadi sorotan global setelah Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 88 tahun setelah sempat dirawat akibat kondisi ini.

















