- Evaluasi menyeluruh terhadap kinerja wasit dan perangkat VAR dalam laga tersebut.
- Pemberian sanksi atau pembinaan terhadap perangkat pertandingan jika ditemukan kelalaian atau kesalahan prosedur.
- Pertimbangan untuk menggunakan wasit asing, termasuk operator VAR asing, dalam pertandingan-pertandingan krusial sisa kompetisi.
Langkah ini, menurut pihak klub, bukan untuk meremehkan kemampuan perangkat pertandingan nasional, melainkan untuk menjamin kualitas, objektivitas, dan profesionalitas kepemimpinan pertandingan di sisa kompetisi musim ini.
“Kami meyakini bahwa langkah-langkah perbaikan ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kompetisi BRI Liga 1 dan menjamin sportifitas bagi seluruh klub peserta,” tambah Win Bernadino.
Sebelumnya, penasihat klub Semen Padang FC, Andre Rosiade, mendatangi kantor PT LIB di Jakarta pada Senin (21/4/2025).
Dalam kunjungannya, Andre melaporkan perangkat pertandingan yang memimpin laga Semen Padang kontra PSIS Semarang, termasuk wasit utama Nendi Rohaendi dan wasit VAR Naufal Adya Faiurski. Ia juga menyoroti penggunaan teknologi VAR yang dinilainya merugikan Semen Padang.
“Kami sudah berkirim email ke Komite Wasit melalui LIB soal ketidakpuasan kami atas kepemimpinan wasit waktu Semen Padang menghadapi PSIS,” kata Andre.
“Ada dua gol kami yang dianulir. Setelah kami teliti, gol pertama yang dinyatakan offside itu ada dugaan dari kami bahwa garis putih lapangan lurus, kok VAR-nya miring,” tambahnya.
Andre juga menuntut kepada PT LIB untuk menugaskan wasit asing khusus laga-laga tim papan bawah yang terancam degradasi.
“Harapan kami, ada enam klub yang nasibnya dalam lima pertandingan ini hidup dan mati. Kami berharap LIB bisa mengirimkan wasit asing baik untuk wasit dan wasit VAR,” tuturnya. (rdr)

















