“Dari hasil tersebut, baru kita ketahui definitif diagnosis penyakitnya apa. Baru kita sesuaikan. Ujungnya pasti kematorapi. Kemoterapinya pakai protokol yang mana,” ucapnya.
Ia menyebutkan masalahnya sekarang, soal gizi pasien. Maka, direncanakan untuk intervensi gizi. “Karena si pasien dengan kondisi gizi buruk maka diberikan susu khusus untuk anak gizi buruk,” sebut dr. Ade.
Sementara, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua mengatakan, kasus pasien anak suspect lipoma ini menjadi perhatian dari Anggota DPR RI Andre Rosiade. Bahkan pihaknya dihubungi langsung untuk segera disembuhkan.
“RSUP Dr. M. Djamil pun langsung menindaklanjuti dengan membentuk tim dari multidisiplin. Mulai tim dokter anak bagian hematologi, dokter anak bagian paru anak, dokter bedah anak, dokter anak bagian gizi hingga dokter rehab medik,” sebutnya.
Ia mengatakan RSUP Dr. M. Djamil adalah rumah sakit yang memiliki banyak sub spesialistik yang bisa memberikan layanan kesehatan terbaik kepada pasien dan masyarakat secara umum. Keselamatan pasien adalah prioritas utama di RSUP Dr. M. Djamil.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan yang aman, bermutu, dan responsif terhadap setiap potensi risiko. Dalam setiap kejadian, kami bergerak cepat untuk mengevaluasi, menindaklanjuti, dan memastikan tindakan korektif dilakukan segera.”
“Budaya keselamatan terus kami tanamkan di seluruh lini layanan, karena bagi kami, melindungi pasien adalah bagian dari tanggung jawab profesional dan kemanusiaan,” sebutnya.
Ia berharap mudah-mudahan RSUP Dr. M. Djamil bisa melakukan perawatan terbaik kepada pasien. “Dan mohon doanya untuk kesembuhan pasien dan optimalisasi dalam penyembuhan terhadap kondisi pasien yang kita rawat ini,” harap Dovy.
Terpisah, ibu pasien Vera Gusneti (38) menceritakan semua berawal dari demam biasa kisaran Juli 2024. Namun yang membuat Vera mulai khawatir, demam itu tak kunjung reda meski sudah diobati. Dia berterima kasih kepada Anggota DPR Andre Rosiade dan RS M Djamil Padang.
Setiap kali sembuh, demamnya kembali. Bersamaan dengan itu, muncul sebuah benjolan kecil di leher anaknya. “Awalnya cuma demam. Kami kira masuk angin biasa, atau capek. Tapi gak sembuh-sembuh, malah muncul benjolan sebesar kelereng,” cerita Vera. (rdr)





















