Win juga memastikan bahwa keterlambatan ini tidak berkaitan dengan performa tim yang sempat terpuruk di putaran pertama. “Terkait dengan klasemen di putaran 1 SPFC di zona merah, itu tidak ada terjadi keterlambatan pembayaran gaji ke pemain dan ofisial,” tegasnya.
Manajemen saat ini disebut tengah fokus penuh untuk mengamankan posisi klub agar tidak terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola nasional. “Kita semua sedang berjuang keras. Kita mohon doa dan dukungan semua untuk memastikan tim tetap di Liga 1,” katanya.
Sebelumnya, Andre Rosiade menyampaikan kritik tajam terhadap kepemimpinan wasit di Liga 1. Apalagi saat Semen Padang FC mendaptkan dua gol yang dianulir saat melawan PSIS Semarang meski menang 3-2.
Ia meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, agar memperketat pengawasan terhadap perangkat pertandingan menjelang akhir kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. “Pak Erick Thohir, tolong wasit Liga 1 diawasi di akhir kompetisi,” kata Andre.
“Jangan sampai karena diduga ingin menyelamatkan tim dari Jawa, kami yang dari Sumatera dirugikan dan dikorbankan,” tambahnya.
Namun pernyataan itu justru memicu respons dari Charlie Scott, mantan gelandang Semen Padang yang pernah menimba ilmu di akademi Manchester United.
Melalui kolom komentar yang sama, Scott menagih pembayaran kompensasi yang menurutnya belum diselesaikan pihak klub. “Saya dengan sabar menunggu Anda membayar utang Anda,” tulis Charlie. (rdr)





















