“Kami mengambil pemain keturunan yang ingin kembali ke negeri asal kakek atau neneknya. Kebetulan pemain ini juga direkomendasikan oleh pelatih kami, Shin Tae-yong. Kami juga bilang waktu itu, syaratnya kalau bisa pemain ini kualitasnya di atas pemain lokal. Ini yang kami ambil. Sekadar membayar fee buat agen itu kan normal,” tutur Hasani.
Hasani mengungkapkan dokumen Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah lengkap. Saat ini, pihaknya tengah menunggu dokumen dari Mees Hilgers dan hasil wawancara Shin Tae-yong dengan Ragnar Oratmangoen.
“Untuk Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah on progress antara mereka dan PSSI. Sedang kontak-kontakan seperti itu. Kalau untuk dua pemain lagi, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen, kami masih menunggu dokumen dari mereka,” jelas Hasani.
Alur selanjutnya dalam proses naturalisasi para pemain keturunan ini adalah PSSI mengajukannya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Menurut kami, dokumennya sudah lengkap. Nanti waktu kami bawa ke Kemenpora kalau ada yang kurang, kami mesti minta lagi. Saya kurang tahu soal syarat dokumen ini sebab saya tidak punya pengalaman,” ujarnya.
“Mudah-mudahan sudah lengkap. Sudah ada akte kelahiran dan paspor. Semua persyaratan secara umum sudah ada. Sebagian dokumen sudah dikirim ke PSSI. Tinggal PSSI nanti membuat surat atau menyambung ke Kemenpora. Itu saya kurang tahu karena masih di luar negeri. Mungkin pekan depan,” paparnya. (rdr)
sumber: Bola.net

















