“Lonjakan kunjungan ini juga didukung oleh libur Lebaran yang cukup panjang dan antusiasme perantau yang pulang kampung tahun ini cukup tinggi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan sejumlah pembenahan terhadap fasilitas objek wisata sejak beberapa minggu sebelum Lebaran, termasuk dari segi kebersihan, toilet, pelayanan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Puncak kunjungan wisatawan tercatat terjadi pada 1–8 Maret 2025, yang berdampak langsung pada meningkatnya pendapatan pengelola dan pedagang di sekitar objek wisata.
“Kami bersyukur, perputaran ekonomi di sektor wisata selama liburan ini berjalan sangat positif,” tutup Dedi. (rdr/ant)

















