Berdasarkan arahan pusat, Bulog Sumbar ditargetkan menyerap hingga 40 ribu ton jagung. Untuk memenuhi target tersebut, Bulog gencar memetakan daerah yang menjadi sentra produksi jagung.
“Serapan jagung di Sumbar cukup tinggi, terutama di Kota Payakumbuh yang dikenal sebagai pusat peternakan,” katanya.
Selama ini, jagung dari sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar sebagian besar dijual ke Payakumbuh sebagai bahan utama pembuatan pakan ternak seperti pelet. Bahkan, tidak sedikit petani yang memilih menjual hasil panennya ke provinsi tetangga karena tawaran harga yang lebih menguntungkan.
“Beberapa petani juga sudah bermitra langsung dengan produsen pakan ternak, sehingga hasil panen mereka sudah punya tujuan pemasaran tetap,” pungkasnya. (rdr/ant)

















