Pada November 2020 lalu, China meluncurkan sepaket wahana komplit Chang’e 5 menuju Bulan. Wahana ini terdiri dari pendarat (lander), peluncur dengan roket mini (ascender), satelit (orbiter), dan returner, yang mengirim sampel Bulan ke Bumi. Tujuan utama wahana ini adalah mengebor batuan bulan dan mengirim sampel terebut ke Bumi via kapsul, yang mana sukses dilakukan Desember 2020.
Setelah misi utama sukses, wahana-wahana ini melanjutkan misi meneliti Bulan dengan instrumen sains yang ada. Lander, wahana yang bertahan di permukaan bulan, baru-baru ini berhasil menemukan petunjuk baru keberadaan air di permukaan bulan.
Dengan menggunakan spektroskopi, wahana luar angkasa Chang’e mendeteksi keberadaan air mencapai 120 ppm di wilayah Northern Oceanus Procellarum Bulan. Air ini bukanlah air dalam bentuk genangan, tapi molekul air yang terperangkap di antara kerikil bulan atau biasa disebut moon regolith.
Di masa depan, keberadaan air di Bulan penting untuk diekstrak oksigennya demi keberlangsungan hidup astronaut ketika stasiun antariksa Bulan sudah didirikan. (kumparan.com)

















