“Saya minta Direktur PDAM segera ambil langkah perbaikan. Petakan juga pihak-pihak yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama di sekitar danau,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Kabupaten Solok, Febri Fauza, menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi hampir setiap tahun, terutama setelah tingginya aktivitas masyarakat dan wisatawan di sekitar Danau Di Ateh, sumber utama air PDAM Alahan Panjang.
“Ini akibat kejadian alam yang diperparah oleh aktivitas usai lebaran dan pembuangan limbah dari penginapan wisata di sekitar danau. Bahkan, air yang dikelola oleh kelompok masyarakat seperti Pamsimas juga terdampak,” kata Febri.
Sebagai informasi, Danau Di Ateh merupakan destinasi wisata unggulan Kabupaten Solok yang tiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu wisatawan. Namun, aktivitas pariwisata yang tidak terkendali menjadi salah satu penyumbang pencemaran air di kawasan tersebut. (rdr/ant)

















