“Pergeseran dukungan terjadi dari setiap pasangan calon Bupati-Wakil Bupati dari hasil Pilkada November 2024 yang lalu. Dimana pendukung Mara Ondak telah bergeser ke nomor urut 1 dan 3, namun komposisi terbesar pada nomor urut 3 yang merupakan Bupati incumbent,” katanya.
Indrayadi memastikan, basis sample atau responden adalah semua Tempat Pemungutan Suara (TPS). Mengambil 1.200 responden, menjangkau seluruh TPS di jorong dan nagari di Pasaman.
“Liberte institute adalah lembaga survei yang telah memprediksikan kemenangan Welly-Anggit pada pilkada November 2024 yang lalu dengan hasil survei sebanyak 37,5 persen yang dirilis pada 21 November 2024 yang lalu dan hanya selisih 1,4% dengan hasil KPU,” katanya.
Indrayadi yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Research and Survei (IRES) Jakarta mengatakan, metodologi survei, pewawancara adalah sarjana S1 dan wawancara surveyor dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 30% dari total data responden yang masuk. Tentunya untuk menjamin akurasi data yang diperlukan.
“Teknik wawancara dilakukan dengan tatap muka kepada 1.200 responden dengan margin error ± 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.Wilayah survei dilakukan di Kabupaten Pasaman dan populasi survei adalah masyarakat Kabupaten Pasaman.”
“Metode survei dengan melakukan multi stage random sampling. Jadi, dari hasil survei Liberte Institute, Sabar AS-Sukardi unggul di PSU Pasaman,” kata alumni Pendidikan Lemhannas RI untuk pemuda angkatan VI 2013 ini.
Diketahui KPU Kabupaten Pasaman kembali menggelar pemungutan suara pada tanggal 19 April 2025 mendatang. PSU Pilkada Pasaman diikuti tiga pasangan calon yaitu nomor urut 1 Welly Suheri-Parulian Dalimunte, nomor urut 2 Maraondak-Desrizal, dan nomor urut 3 Sabar AS-Sukardi.
PSU digelar sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi calon wakil bupati Pasaman terpilih, Anggit Kurniawan Nasution yang mendampingi Welly Suheri. (rdr)
















