Suasana baralek pihak padusi anak Gubernur Sumatera Barat sudah sesuai dengan aturan keramaian, dimana tenda pesta tidak memakai badan jalan raya, namun tetap di halaman rumah mempelai padusi.
Bagindo Yohanes Wempi – Tokoh Masyarakat Sumbar
Walaupun jarak antara rumah dengan jalan raya sekitar 5-7 meter, kita selaku warga yang hadir memastikan fasilitas umum tidak dipakai oleh pihak padusi menantunya pak Gubernur Sumbar untuk acara baralek, tetap lokasi kediaman mempelai perempuan dari menantu Gubernur Sumatera Barat ini.
Secara pribadi kita yang hadir acara baralek anak Gubernur Sumbar kemarin itu yang memakai jalan untuk turun dari kendaraan, maka jalan tersebut agak macet.
Karena rumah manantu pak Gubernur Sumbar ini terletak di pingir jalan utama lalu banyak pengunjung atau undangan yang hadir maka dipastikan akan terjadi kemacetan sementara, jadi bukan baralek yang menutup badan jalan.
Tapi kami undangan yang turun dari mobil, lalu membuat kemacetan, karena tamu yang datang disana pernikahan tentu kedatangan itu serentak, jadi kami mohon maaf atas nama warga yang hadir acara baralek kemarin, membuat macet dan sekarang viral di medsos.
Saat kemacetan itu terjadi pak Gubernur pun ikut terlibat mengarahkan petugas yang awalnya tidak ada karena memang acara baralek ini di pihak padusi.
Sekali lagi kita atas nama warga yang hadir baralek anak Gubernur Sumatera Barat mengucapkan mohon maaf ada gangguan jalan karena kita turun dari mobil serentak.
Alhamdulillah pihak pemerintah provinsi sudah menjelaskan juga terhadap kemacetan tersebut, seperti Mursalim Kepala Biro Administrasi Pimpinan sudah menjelaskan.
Mursalim menceritakan, kemacetan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pada Jumat (11/4/2025) saat akan dilaksanakan prosesi ijab kabul di rumah ‘anak daro’ atau mempelai wanita.















