“Sekolah Rakyat ini adalah bentuk komitmen kami dalam menyediakan ruang belajar yang merakyat, inklusif, dan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat,” tambah Candra.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi atas keterbatasan akses pendidikan, baik secara moral maupun material, bagi masyarakat yang belum sepenuhnya terjangkau oleh sistem pendidikan formal.
Kegiatan gotong royong dimulai sejak pagi dengan membersihkan lingkungan sekitar BLK. Sekolah Rakyat rencananya akan mulai beroperasi dalam waktu dekat dengan kurikulum yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat setempat.
Melalui inisiatif ini, Pemkab Solok berharap semangat gotong royong yang telah menjadi bagian dari budaya Minangkabau terus terjaga dan menjadi pondasi dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di daerah. (rdr/ant)

















