“Kita melihat adanya komitmen yang sangat jelas dan konkret dari pemerintah. Melalui Kementerian Pertahanan, pemerintah telah memberikan order besar kepada industri pertahanan dalam negeri. Ini menunjukkan keberpihakan nyata Presiden Prabowo terhadap penguatan industri strategis nasional,” lanjut Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR ini.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa dalam laporannya menyampaikan bahwa PT Pindad bersama entitas holding Defend ID berkomitmen untuk terus meningkatkan kolaborasi, kapabilitas teknologi, dan inovasi produk alutsista guna mewujudkan kemandirian nasional di bidang alat peralatan pertahanan dan keamanan atau alpalhankam.
“Sebagai BUMN yang memiliki peran strategis di sektor pertahanan nasional bersama subholding yang ada saat ini, kami berkomitmen untuk mengupayakan kolaborasi, meningkatkan kapabilitas, dan terus berinovasi dalam pengembangan produk alutsista guna menghasilkan produk berkualitas demi mewujudkan kemandirian Indonesia di bidang alpalhankam, sesuai dengan target rencana strategis 2029,” ujarnya.
Untuk diketahui, keanggotaan Defend ID terdiri dari lima BUMN di bidang industri pertahanan, yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana. Dengan adanya holding BUMN tersebut, Defend ID ditargetkan mampu meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci, serta menjadi salah satu dari 50 besar industri pertahanan dunia. (rdr)

















