Sejak usia enam tahun, Benni sudah akrab dengan Sungai Janiah. “Dari kecil saya sering datang ke sini, melihat ikan sakti yang ukurannya bisa sebesar kerbau,” kenangnya.
Selain Sungai Janiah, Bukik Batanjua juga menjadi daya tarik wisata legendaris di wilayah tersebut. Menurut mitos, siapa pun yang berhasil mencapai lempeng batu di ujung bukit akan dimudahkan rezekinya.
“Ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Sungai Janiah, Bukik Batanjua, dan destinasi lainnya bukan hanya potensi wisata, tetapi juga cerminan kearifan lokal,” tambahnya.
Benni berharap dengan promosi bersama dan partisipasi aktif masyarakat, kawasan wisata ini dapat berkembang menjadi destinasi unggulan yang memberikan dampak ekonomi positif bagi warga sekitar. Ia juga mengapresiasi kebersihan area wisata, termasuk masjid dan fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang cukup terjaga.
“Mudah-mudahan kunjungan semakin ramai, dan ekonomi masyarakat ikut terdongkrak,” harapnya. (rdr/ant)

















