“Saya baru mendengar dalam satu momen Presiden Prabowo menyebut saya bahagia hingga enam kali. Presiden menjelaskan merasa bahagia karena bisa membahagiakan petani dan mendorong hasil panen yang terbesar dalam 7 tahun terakhir,” kata Prita.
Prita menambahkan, Presiden mencatat sendiri permasalahan yang disampaikan para petani. Dimulai dari mempermudah akses petani mendapatkan pupuk dan benih, pendampingan petani yang lebih aktif, perbaikan irigasi, penyediaan alsintan, hingga menaikkan harga beli gabah menjadi 6.500 per kilo, yang disampaikan petani sebagai rekor harga gabah tertinggi.
“Baru memasuki 6 bulan masa pemerintahannya Presiden memang telah merombak begitu banyak sitem dan praktek yang memiskinkan petani,” kata Prita.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut menyampaikan bahwa serapan gabah oleh Bulog meningkat hingga 2.000%, dari sebelumnya 35.000 ton menjadi 800.000 ton.
Menurutnya, hal ini merupakan hasil nyata dari kebijakan pro-petani yang konsisten dijalankan pemerintah sesuai arahan Presiden.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional pada periode Januari-April 2025 mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sebesar 13,94 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 8,03 juta ton beras.
Pencapaian ini didukung oleh berbagai kebijakan percepatan tanam, distribusi pupuk dan benih unggul, serta pompanisasi. Penjelasan Menteri Amran senada dengan pengakuan para petani.
“Yang berbeda di kepemimpinan pak Prabowo. Kebijakan pemerintah dikawal betul dari Perintah Presiden, pelaksanaan di tingkat Menteri sampai pelaksaan di tingkat petani sama. Ini yang membuat hasilnya berbeda,” ujar Dani, salah seorang Penyuluh Pertanian di Majalengka.
Pernyataan Dani diamini koleganya di kelompok tani, Surdi. “Dulu kalo bawa pulang hasil tani ke rumah hanya sedikit. Jadi cekcok di rumah.”
“Istri minta saya ganti profesi, tapi ya saya bisanya kan hanya bertani. Tapi sekarang bawa hasil bagus, keluarga di rumah senang. Terimakasih Pak Prabowo,” katanya. (rdr/pco)

















