Selain tambua tansa, para warga binaan juga terus dibekali dengan keterampilan kerajinan tangan. Mereka menghasilkan berbagai produk kreatif, seperti kursi sofa yang merupakan hasil inovasi mereka, serta ukiran dari batok kelapa yang dihias dengan berbagai bentuk, termasuk bunga dan motif lainnya.
Budi menambahkan bahwa Lapas Kelas IIB Lubuk Basung terus berinovasi untuk menghasilkan produk kerajinan tangan yang bernilai. “Kami ingin memastikan bahwa ilmu yang mereka peroleh selama menjalani masa hukuman bisa menjadi bekal untuk membuka usaha sendiri setelah mereka kembali ke masyarakat,” tutup Budi. (rdr/ant)

















