Ia juga mengingatkan orang tua untuk mengajarkan anak-anak dan cucu-cucu mereka tentang pentingnya ilmu adat, agama, dan budi pekerti. “Jangan sampai anak-anak terjerumus pada kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan adat istiadat kita,” katanya.
Ziarah Rumah Gadang dilaksanakan di Rumah Gadang Suku Mandahiliang, di Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung. Acara dihadiri oleh pucuk pimpinan suku, jajaran, kaum bundo kanduang, pemuda pemudi, serta masyarakat adat setempat.
Acara dimulai dengan Makan Bajamba atau makan bersama, dengan menu khas Ranah Minang seperti rendang, gulai ayam, dendeng, dan hidangan Lebaran lainnya. Setelah itu, para peserta mendengarkan arahan dari niniak mamak suku, dan acara diakhiri dengan saling bermaaf-maafan.
Wali Nagari Sikabau, Abdul Razak, menambahkan bahwa tradisi Ziarah Rumah Gadang juga dilaksanakan oleh enam suku adat yang ada di nagari tersebut, yaitu Suku Malayu, Suku Patapanag Ateh, Suku Patapang Bawuah, Suku Tigo Nini, Suku Piliang, dan Mandahiliang.
“Saya berharap masyarakat Nagari Sikabau dapat menjadikan Ziarah Rumah Gadang sebagai sarana silaturahmi dan saling memaafkan di bulan yang penuh berkah ini,” ujar Abdul Razak. (rdr/ant)

















