Pada erupsi sebelumnya, Selasa malam (1/4), Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) juga mengalami letusan pada pukul 22.33 WIB. Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,6 milimeter dan durasi sekitar 34 detik. Letusan tersebut juga disertai dentuman keras yang terdengar di berbagai daerah, seperti Kabupaten Tanah Datar dan Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Marapi saat ini berada pada status Level II atau Waspada. Dengan status ini, PVMBG mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain masyarakat, pendaki, atau pengunjung diminta untuk tidak mendekati wilayah radius tiga kilometer dari Kawah Verbeek di puncak Gunung Marapi.
PVMBG juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya banjir lahar hujan, yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan. (rdr/ant)

















