Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sapi dan kerbau yang dipotong dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi. Namun, pihaknya menemukan beberapa kasus pemotongan ternak betina yang sudah tidak produktif atau divonis mandul.
“Ternak yang dipotong tidak hanya berasal dari Pariaman, tetapi juga dari daerah lain di Sumatera Barat, seperti Padang Pariaman dan Agam,” katanya.
Meskipun begitu, Marini belum dapat menyebutkan jumlah pasti ternak yang dipotong pada Lebaran tahun ini, karena proses pendataan masih berlangsung. Sebagai gambaran, jumlah pemotongan ternak pada tahun lalu mencapai 64 ekor.
“Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kesehatan masyarakat veteriner dan menjamin keamanan pangan di Pariaman,” ujarnya.
Menjelang Ramadan tahun ini, Pemko Pariaman juga telah melakukan pengawasan terhadap ternak yang dipotong, dan hasilnya menunjukkan bahwa sapi dan kerbau yang dipotong dalam kondisi sehat. (rdr/ant)

















