Saat ini, kata Moulevey, para pedagang menghadapi dilema. Mereka mengharapkan salah satu dari tiga skenario: pembangunan kembali kios, relokasi yang layak, atau kompensasi yang memadai.
“DPW IKM Jakarta ingin kepastian. Setiap hari berlalu, beban ekonomi pedagang semakin berat,” kata Braditi Moulevey.
DPW IKM Jakarta secara resmi telah mengajukan sejumlah saran kepada pejabat terkait. Seperti investigasi menyeluruh penyebab kebakaran, transparansi rencana rehabilitasi atau rekonstruksi serta jaminan perlindungan sosial ekonomi bagi pedagang terdampak
“Respons pemerintah dinantikan, baik Wali Kota (Wako) Jakpus maupun Gubernur Jakarta belum memberikan tanggapan resmi. Ketidakpastian ini semakin mempertegas kerentanan nasib pedagang kecil di tengah dinamika perkotaan,” katanya.
Braditi Moulevey menegaskan bahwa pihaknya meminta keadilan dan perlakuan yang bermartabat bagi para pedagang yang selama ini berkontribusi pada perekonomian daerah.
“Mereka bukan sekadar korban musibah, melainkan representasi ketangguhan masyarakat dalam menghadapi ketidakpastian,” katanya.
Saat ini, DPW IKM Jakarta telah memberikan bantuan awal berupa paket sembako untuk meringankan beban sementara para pedagang.
Namun, mereka berharap pemerintah segera memberikan solusi komprehensif, baik dalam bentuk pembangunan kembali atau relokasi.
“Kami akan terus mendampingi para pedagang Minang yang terkena musibah ini, sembari mendesak pemerintah untuk segera memberikan solusi konkret,” tuturnya. (rdr)





















