Selain itu, optimisme tentang lonjakan okupansi juga dipengaruhi oleh dua hari besar liburan, Idul Fitri dan Nyepi, serta cuti bersama yang berlangsung hingga 7 April 2025. Cuaca yang sangat baik di Bukittinggi saat ini turut menjadi daya tarik, berbeda dengan tahun sebelumnya yang sempat terhambat oleh bencana banjir lahar dingin yang memutus akses jalan nasional.
Dion (45), seorang pemudik dari Jakarta, mengungkapkan bahwa ia bersama keluarganya memilih menginap di hotel karena rumah sudah penuh. “Kami memutuskan untuk menginap di hotel karena rumah sudah penuh dengan keluarga. Cuaca yang bagus dan perbaikan fasilitas di Bukittinggi menjadi alasan kami memilih berlebaran di kampung halaman,” ujarnya.
Ia juga berharap perbaikan infrastruktur seperti pengecatan ulang Jam Gadang dan Jembatan Limpapeh dapat mengurangi masalah kemacetan di kota tersebut. “Semoga dengan pemerintahan baru, masalah macet dapat diatasi dengan lebih baik,” tambahnya. (rdr/ant)

















