“Jadi sekali lagi saya ucapkan apresiasi, pertama kepada KJRI, kemudian Kementerian Luar Negeri dibawah kepemimpinan Menlu Sugiono dan tentu juga teman-teman travel dan muassasah yang gerak cepat untuk melayani jamaah umrah,” ujar Andre.
Andre juga mendorong respons cepat yang dilakukan KJRI Jeddah ini, dapat ditularkan kepada seluruh unit pelayanan kedutaan maupun konjen Indonesia di seluruh luar negeri. “Kita terus mendorong agar ke depan seluruh unit pelayanan Kedutaan Besar maupun Konsulat Jenderal Indonesia yang ada di seluruh luar negeri harus melakukan hal yang seperti dilakukan teman-teman di KJRI Jeddah, begitu cepat dan responsif untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan,” harap Andre.
Sementara itu Konsul Jenderal RI di Jeddah, Yusron Ambari menyebut dalam kecelakaan tersebut, seluruh dokumen jamaah hangus total ketika bus yang mereka tumpangi terbakar hebat. Untuk itu saat ini KJRI Jeddah sudah memproses untuk pembuatan SPLP sebagai pengganti paspor jamaah yang terbakar.
“Sekarang sedang berlangsung proses pengambilan sidik jari oleh tim imigrasi dari KJRI Jeddah yang memang secara khusus datang membawa mobile devices-nya untuk melaksanakan pengambilan sidik jari dan juga nanti pembuatan SPLP untuk para para jamaah yang kehilangan paspor,” terang Yusron.
Yusron menjamin proses penerbitan SPLP ini dilakukan dengan cepat. “Prosesnya cepat. Nanti setelah diambil sidik jari, kemudian diambil foto dan selanjutnya proses pencetakannya dilakukan di KJRI dan akan kita antar kembali. Insya Allah besok paling lambat sudah bisa kita sampaikan SPLP-nya,” kata Yusron.
Dinformasikan sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi ketika bus yang membawa jamaah umrah Indonesia disalip oleh kendaraan lain. Bus yang terguling dan terbakar setelah menabrak mobil jip tersebut menyebabkan enam WNI dalam rombongan umrah meninggal dunia. (rdr)

















