Mensos juga menegaskan bahwa jumlah titik yang siap tersebut masih dapat berubah, karena Kemensos terus membuka peluang bagi pihak lain untuk mengusulkan lokasi strategis bagi pembangunan Sekolah Rakyat. Ia menambahkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum akan melakukan survei kelayakan terhadap lokasi yang diusulkan.
“Survei kelayakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum masih memerlukan waktu,” jelasnya.
Sekolah Rakyat ini akan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, dengan konsep asrama bagi siswa dari keluarga miskin yang terdaftar dalam desil 1 hingga 3 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Semua biaya pendidikan di sekolah ini akan ditanggung negara, sehingga siswa tidak akan dikenakan biaya.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional, dengan tenaga pengajar yang direkrut berasal dari guru-guru yang telah lulus Pendidikan Profesi Guru (PPG). Prioritas pengajaran diberikan kepada guru PPG yang berada di sekitar lokasi Sekolah Rakyat. (rdr/ant)
















