Kader KB, lanjutnya, dibina dan diawasi oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) DP3AP2KB di setiap kecamatan. Selain itu, Pemkab Pasaman telah membentuk 37 Kampung KB di berbagai nagari dan tengah menuntaskan 25 Kampung KB yang sudah dibentuk, yang tinggal menunggu koordinasi dengan BKKBN pusat dan provinsi untuk aplikasinya.
Sabar AS juga menambahkan bahwa pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola keluarga sehat dan bahagia, serta penggunaan kontrasepsi untuk mencegah pertumbuhan penduduk yang tidak terprogram. Target program tahun 2024 adalah mencapai 10.614 akseptor KB, dan pencapaiannya pada tahun lalu sekitar 89,68 persen.
Selain itu, DAK ini juga akan digunakan untuk mendukung sasaran prioritas pembangunan kependudukan, KB, dan pembangunan keluarga, serta untuk mempercepat penurunan stunting di daerah. “Target prevalensi stunting di Pasaman tahun 2024 adalah turun 14 persen. Kami harap pencapaiannya bisa lebih baik dan melanjutkan penurunan dari tahun sebelumnya,” katanya.
Sabar AS berharap semua pihak terus konsisten terlibat aktif dalam menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Pasaman. “Angka prevalensi stunting di Pasaman pada tahun 2021 sebesar 30,2 persen, turun menjadi 28,9 persen pada tahun 2022. Meskipun penurunan ini belum terlalu besar, tetapi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berupaya lebih baik,” pungkasnya. (rdr/ant)

















