Diantaranya adalah penurunan tarif tiket pesawat rata-rata sekitar 14 persen, diskon tarif tol hingga 20 persen, diskon tarif kereta api pada periode tertentu, serta program mudik gratis.
“Sejumlah insentif dan kebijakan tersebut menjadi bentuk nyata kehadiran negara, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Kemudian, pemerintah juga menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) yang memungkinkan masyarakat untuk bekerja dari mana saja selama perjalanan mudik.
Berkaitan dengan hal itu, maka pembukaan posko pun dilakukan lebih awal lantaran pemberlakuan WFA yang jatuh pada Senin (24/3), sehingga ia memperkirakan arus mudik mulai terjadi pada hari ini.
“Kami memprediksi Jumat nanti malam mungkin akan terjadi peningkatan, dari masyarakat yang akan melakukan mudik. itu sebabnya kami mendirikan posko ini dari mulai tanggal 21 hari ini,” kata Menhub.
Oleh karena itu, Dudy mengimbau agar pemudik tidak menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor untuk kegiatan mudik demi keselamatan pemudik.
Diketahui, pemudik yang menggunakan sepeda motor diprediksi 12,7 juta jiwa. Sementara data keseluruhan prediksi pergerakan berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub.
Tercatat sebanyak 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan pada periode libur Lebaran.
Tak hanya itu, bersama Kepolisian dan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan juga menerapkan pembatasan angkutan barang selama puncak arus mudik dan balik.
Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan keselamatan perjalanan bagi pemudik.
“Kami mengingatkan seluruh petugas di lapangan agar selalu siap menghadapi berbagai situasi dengan pendekatan humanis, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”
“Selain itu, keselamatan tetap menjadi prioritas utama selama arus mudik dan balik Lebaran ini,” imbuh Menhub. (rdr/infopublik)

















