Sebelumnya, pada Selasa (19/3) di Jakarta, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencari dan menyeleksi guru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki empati sosial dalam mengajar di Sekolah Rakyat.
“Meskipun mereka sudah lulus PPG, kami tetap akan melakukan tes untuk mengetahui apakah para guru tersebut memiliki empati sosial, karena kami tidak hanya mencari guru yang kompeten secara akademik, tetapi juga yang memiliki empati terhadap siswa,” ujar Nuh.
Ia juga menyampaikan bahwa proses rekrutmen guru untuk Sekolah Rakyat akan dimulai pada awal April, bersamaan dengan seleksi penerimaan murid untuk sekolah tersebut. Para guru yang lolos seleksi nantinya akan mengikuti pelatihan selama satu bulan, yang kemudian dilanjutkan dengan masa orientasi. Diharapkan pada awal Juli, para guru sudah siap untuk mengajar.
“Rekrutmen dimulai April, pelatihan pada Mei, dan orientasi lanjut. Jadi, awal Juli mereka sudah siap mengajar,” tutup Nuh. (rdr/ant)
















