Ismail menjelaskan, keempat pencari berita itu diduga menjadi korban perampokan, penganiayaan, penyekapan dan pemerasan oleh sekelompok orang yang diduga kuat merupakan mafia BBM subsidi dan tambang emas ilegal. Bahkan salah satu wartawati yang disekap hampir mengalami pelecehan seksual.
Empat wartawan tersebut yakni Suryani (wartawan Nusantararaya.com), Jenni (Siagakupas.com), Safrizal (Detakfakta.com), dan Hendra Gunawan (Mitrariau.com). Mereka diserang sekelompok orang setelah mengungkap praktik tuner yang melibatkan tangki BBM Biosolar. Diduga Biosolar tersebut akan digunakan untuk tambang emas ilegal yang diduga dikelola Wali Korong Tanjung Lolo.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh, para wartawan ini mengalami serangkaian kekerasan yang tidak berperikemanusiaan. Mereka dirampok, diintimidasi dan dianiaya secara bergantian oleh sekelompok pelaku. Barang-barang berharga mereka, termasuk dua unit laptop, dua unit ponsel, pakaian, charger, racun api, dongkrak mobil, serta perlengkapan lainnya, dijarah habis-habisan,” tutur Ismail.
Setelah mengalami penyiksaan, para wartawan disekap dan dipaksa untuk membayar uang tebusan sebesar Rp20 juta agar bisa dibebaskan. (rdr/rel)

















