Senin (10/3), BKSDA Sumbar mendapatkan laporan dari pemerintah nagari (desa) terkait kerbau warga Taruyan, Nagari (Desa) Tigo Balai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam diduga dimangsa harimau.
Mendapatkan laporan itu, Tim BKSDA Sumbar dan Tim Patroli Anak Nagari (Nagari) Baringin melakukan verifikasi lapangan dan ternyata kerbau dimangsa harimau, karena banyak jejak kaki dan cakaran pada kerbau tersebut.
Setelah itu, BKSDA Sumbar memasang kandang jebak di lokasi kerbau dimangsa untuk mengevakuasi harimau karena lokasi berdekatan dengan pemukiman.
Harimau masuk dalam kandang jebak pada Selasa (11/3/2025) sekitar pukul 20.00 WIB dan dievakuasi ke Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi.
Satwa diobservasi di TMSBK Bukittinggi sampai bisa bertahan hidup di habitatnya dan butuh pengamatan untuk beberapa bulan kedepan.
Namun akan terus mempelajari sejauh mana kemampuan berburu mangsanya dan kalau kesulitan di lapangan maka akan dititipkan di TMSBK Bukittinggi sebagai indukan.
“Kita akan melihat nanti dan apabila tidak mampu berburu maka dititip di TMSBK untuk indukan,” katanya. (rdr/ant)
















