JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Polri telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi peningkatan volume kendaraan selama masa mudik Lebaran 2025.
Dalam keterangan resminya, Selasa (11/3/2025), Kapolri menjelaskan bahwa persiapan ini mencakup rekayasa lalu lintas, pendirian posko, dan koordinasi dengan pemerintah.
Kapolri memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025.
Untuk mengantisipasi hal ini, Polri akan menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk sistem ganjil-genap, contraflow, dan one way.
“Kami juga melaksanakan Operasi Ketupat 2025 dalam dua versi. Wilayah dari Lampung hingga Bali akan melaksanakan operasi selama 17 hari, sementara 28 Polda lainnya akan melaksanakan operasi selama 14 hari,” ujar Jenderal Sigit.
Pendirian 2.583 Posko Pengamanan
Sebagai bagian dari upaya pengamanan, Polri akan mendirikan 2.583 posko yang tersebar di seluruh jalur mudik. Posko tersebut terdiri dari 1.738 posko pengamanan, 788 posko pelayanan dan 309 posko terpadu.
“Semua posko ini akan menjadi pusat layanan dan pengamanan bagi pemudik yang melintasi jalur mudik di seluruh Indonesia. Kami juga akan mengamankan lebih dari 126.736 objek yang menjadi titik pengamanan,” jelas Kapolri.
Kapolri menekankan pentingnya koordinasi dengan pemerintah untuk mengatasi kemacetan selama arus mudik. Salah satu langkah yang diterapkan adalah kebijakan work from anywhere (WFA) bagi pekerja.

















