Pembukaan penerbangan langsung tersebut sangat strategis karena waktunya bertepatan dengan beberapa hari menjelang Lebaran, saat jalur darat biasanya sangat padat dan waktu tempuh menjadi jauh lebih lama.
Luhur juga menyebutkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan tertinggi ke Sumbar selama ini berasal dari provinsi tetangga, terutama Pekanbaru, Riau. Biasanya, wisatawan datang menggunakan jalur darat.
Dengan adanya moda transportasi udara ini, wisatawan kini memiliki pilihan untuk berlibur menggunakan jalur darat atau udara, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada 2025, Dinas Pariwisata Sumbar menargetkan jumlah pergerakan wisatawan di provinsi ini mencapai 20 juta orang. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, sejumlah kegiatan budaya telah disiapkan di 19 kabupaten dan kota di Sumbar. (rdr/ant)

















