“Kalau mendapatkan pesan dari akun itu, abaikan saja atau laporkan kepada pihak berwajib,” ucapnya.
Mursalim menyebut, aksi penipuan yang mengatasnamakan Gubernur Sumbar tidak pertama kali terjadi. Sebelumnya, juga ada laporan yang sama hanya saja aksinya dilakukan menggunakan media whatsApp.
“Dari segi modus aksi, rata-rata hampir sama, yakni dengan cara menghubungi orang lalu mengatasnamakan diri sebagai Gubernur Mahyeldi,”katanya.
Terkait pilihan modus operandi yang menawarkan kemudahan bantuan proposal rumah ibadah, Mursalim menyebut, mungkin itu karena sekarang sedang Bulan Ramadan saja, sehingga itu menjadi pilihan isu yang menarik bagi mereka. (rdr/adpsb/bud)

















