Hasil ini membuat posisi Kabau Sirah yang masih tertahan di zona degradasi yang dibuntuti oleh dua tim lainnya dibawahnya dengan margin poin yang sangat dekat.
Sejak awal pertandingan, Dewa United langsung mengambil inisiatif serangan dan mendominasi penguasaan bola. Kombinasi permainan cepat dan pressing tinggi membuat Semen Padang FC kesulitan mengembangkan permainan.
Beberapa peluang berhasil diciptakan tuan rumah, tetapi pertahanan Semen Padang FC masih mampu menahan gempuran. Bruno Gomes sempat mengejutkan Sonny Stefen di bawah mistar gawang Dewa United, tapi golnya dianulir wasit karena dalam posisi offside.
Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit ke-29 lewat aksi brilian Taisei Marukawa. Memanfaatkan umpan dari kemelut di lini pertahanan Semen Padang FC, pemain Jepang itu melepaskan tembakan keras yang tak mampu dibendung kiper Semen Padang FC.
Tertinggal satu gol, tim tamu mencoba keluar dari tekanan, tetapi kesulitan membangun serangan yang efektif. Hingga babak pertama berakhir, skor 1-0 tetap bertahan untuk keunggulan Dewa United.
Memasuki babak kedua, anak-anak Kabau Sirah mengalami pukulan telak ketika Tin Martic mendapatkan kartu merah di menit ke-48 akibat pelanggaran keras terhadap pemain Dewa United. Bermain dengan 10 orang, kondisi semakin sulit bagi tim tamu.
Petaka semakin bertambah pada menit ke-55 ketika Zidane Afandi mencetak gol bunuh diri saat mencoba menghalau bola, tetapi justru mengarah ke gawang sendiri. Kedudukan berubah menjadi 2-0 untuk Dewa United.
Dengan keunggulan jumlah pemain, Dewa United semakin leluasa mengendalikan jalannya laga. Sang topskorer, Alex Martins Ferreira menjadi bintang di paruh kedua dengan mencetak empat gol berturut-turut pada menit ke-61, 68, 86, dan 90+1.
Gol-golnya lahir dari kombinasi umpan silang, pergerakan tanpa bola yang tajam, serta penyelesaian akhir yang klinis.
Sepanjang laga, Semen Padang FC benar-benar tak berdaya. Mereka hanya mampu bertahan dan bahkan gagal menciptakan satupun peluang yang merepotkan Dewa United.
Sementara itu, Dewa United mencatatkan 10 tembakan on target, dengan penguasaan bola mencapai 75%, berbanding 25% milik Semen Padang FC.
Kekalahan ini semakin memperburuk posisi Semen Padang FC di papan bawah. Mereka kini tertahan di peringkat 16, masuk dalam zona degradasi dengan koleksi 22 poin dari 26 pertandingan (5 kemenangan, 7 imbang, 14 kekalahan).
Di sisi lain, Dewa United tetap berada di peringkat dua klasemen dengan 49 poin dari 26 laga (14 kemenangan, 7 imbang, 5 kekalahan). Tim asuhan pelatih Jan Olde Riekerink ini semakin memperkokoh posisi mereka dalam persaingan papan atas Liga 1.
Sedangkan, anak asuhan Eduardo Almeida ini harus segera bangkit karena di laga selanjutnya mereka akan menghadapi peringkat satu Liga 1 musim ini yakni, Persib Bandung di Stadion Haji Agus Salim, Padang.
Laga ini menjadi ujian berat bagi Kabau Sirah dalam upaya keluar dari zona degradasi dan menghindari ancaman turun kasta ke Liga 2. (rdr)





















