“Pemerintah juga telah memastikan ketersediaan benih lokal padi gogo yang berkualitas, baik yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian maupun yang sudah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas,” katanya.
Selain itu, rencana pengembangan padi gogo terus dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan baik lokal maupun nasional. Salah satu langkah yang akan diambil adalah memperluas areal tanam di lahan perkebunan, terutama pada lahan yang sedang dalam proses peremajaan kelapa sawit, serta meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali menjadi dua kali setahun.
“Ke depan, kami berharap padi gogo dapat menjadi primadona bagi masyarakat Pasaman Barat, Sumatera Barat, bahkan seluruh Indonesia,” tuturnya.
Pasaman Barat memiliki potensi besar untuk mengembangkan padi gogo, mengingat luas lahan perkebunan kelapa sawit yang sedang dalam tahap peremajaan mencapai ratusan hektare. Lahan-lahan kosong ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam padi gogo, selain komoditas lain seperti jagung dan kedelai.
Padi gogo dipandang sebagai solusi untuk optimalisasi lahan kering, dan diharapkan dapat menggantikan peran lahan sawah yang terbatas. (rdr/ant)

















