Irwan menyebutkan bahwa dampak dari banjir tersebut paling parah terjadi di Nagari Selayo, di mana di daerah tersebut mengenangi sekitar 300 rumah warga.
Kemudian ada beberapa sekolah dan rumah di Nagari Koto Baru juga terendam banjir. Beruntung, tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.
“Banjir paling banyak merendam rumah warga di Nagari Selayo, sekitar 300 rumah. Beberapa sekolah dan rumah di Nagari Koto Baru juga terendam banjir. Namun, alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat bencana ini,” jelasnya.
Sementara terkait longsor merusak beberapa rumah, Irwan menyebut tim gabungan BPBD sudah mulai turun ke lapangan untuk membantu membersihkan material longsor dan mengevakuasi rumah yang terdampak.
“Longsor merusak beberapa rumah warga, yakni tiga rumah di Nagari Sungai Jambua, dua rumah di Nagari Pianggu, dan satu rumah di Nagari Koto Hilalang. Tim BPBD sudah mulai membantu evakuasi dan membersihkan material longsor,” ujarnya.
Irwan juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, karena hujan masih mengguyur beberapa daerah di Solok. Potensi banjir dan longsor susulan masih bisa terjadi.
“Saat ini hujan masih berlangsung di beberapa daerah di Solok. Kami terus mewaspadai potensi banjir dan longsor susulan,” tutupnya. (rdr)

















