Salama mengkritik operasi militer Israel, yang menurutnya bertujuan untuk kepentingan politik dan mengubah struktur demografi di kamp pengungsi. Operasi ini telah berlangsung sejak 21 Januari, menyebabkan lebih dari 61 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi.
Ketegangan di wilayah Tepi Barat semakin meningkat, dengan lebih dari 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (rdr/ant/anadolu)

















