“Setelah kami keruk sedimennya, kini air Batang Lumpo sudah mencapai 1 meter. Meski demikian, sungai ini masih perlu diperdalam lagi,” tambah Suhardi.
Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lumpo, Datuak Gamuak Syafri Herpindo, mengakui bahwa pendangkalan Batang Lumpo terjadi akibat erosi di hulu sungai. Ia menyatakan bahwa normalisasi memang sangat diperlukan, terutama di Nagari Lumpo, yang sering terdampak banjir akibat dangkalnya sungai. Meskipun tidak semua nagari yang dilalui Batang Lumpo mengalami masalah yang sama, kondisi di Nagari Lumpo memang sangat mendesak untuk penanganan lebih lanjut.
“Memang di beberapa nagari, Batang Lumpo perlu dinormalisasi, salah satunya di Nagari Lumpo,” kata Syafri Herpindo.
Batang Lumpo memiliki panjang sekitar 10 km dan melintasi beberapa nagari, dengan dua nagari, yakni Nagari Ampang Tareh Lumpo dan Nagari Gunuang Bungkuak Lumpo, yang tidak dilalui oleh sungai ini. (rdr/ant)





















