“Kami terus melakukan penyuluhan, baik secara langsung maupun dengan bekerja sama dengan 13 penyuluh perikanan yang tersebar di 11 kecamatan,” kata Zulfi Agus. Penyuluhan ini juga dilakukan dengan membuat grup WhatsApp bersama para pembudi daya, tempat dimana permasalahan terkait bibit, pakan, dan pemasaran dapat dibahas dan dicari solusinya.
Pihak Dinas Perikanan juga membantu nelayan dengan memberikan akses terhadap bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kapal nelayan. Nelayan dengan kapal berukuran 10-30 gross tonnage (GT) bisa mendapatkan sekitar 5.000-6.000 liter BBM subsidi per bulan, sedangkan kapal di bawah 10 GT mendapat 1.000-2.000 liter.
Saat ini, Pasaman Barat memiliki 1.410 pembudi daya ikan yang tergabung dalam 91 kelompok pembudi daya. (rdr/ant)

















