“Kegiatan erupsi menurun, sementara aktivitas hembusan meningkat,” tambahnya.
Dalam dua pekan terakhir, kegempaan di sekitar Gunung Marapi juga menunjukkan peningkatan. Gempa hembusan meningkat dari 93 menjadi 194 kali, sedangkan gempa erupsi menurun dari 11 menjadi hanya tiga kali. Selain itu, gempa vulkanik dangkal meningkat menjadi 42 kali, dan gempa vulkanik dalam tercatat sebanyak 37 kali. Gempa tektonik lokal juga mengalami kenaikan, dari 27 menjadi 40 kali.
Badan Geologi juga mencatat bahwa nilai dv/v (variasi kecepatan seismik) Gunung Marapi masih rendah, yang menunjukkan bahwa tekanan pada tubuh gunung api masih tinggi dan kondisi medium di sekitar gunung tidak stabil.
Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang menyeluruh, hingga 16 Februari 2025, tingkat aktivitas Gunung Marapi tetap berada pada Level II, atau status waspada. (rdr/ant)

















