Lebih lanjut, Roberia menjelaskan bahwa seleksi tahap II masih dalam masa sanggah, sementara 588 orang yang dilantik pada tahap I merupakan tenaga honorer di Pariaman yang sudah memenuhi syarat. Ia juga menambahkan bahwa jika 420 guru PPG tersebut diterima, Pariaman akan kesulitan menempatkan mereka di sekolah negeri karena keterbatasan jumlah sekolah.
“Jika hanya sekitar 100 orang dari 420 yang lulus, kami akan kesulitan menempatkan mereka di sekolah yang jumlahnya terbatas,” tegasnya.
Pj Wali Kota juga menyampaikan bahwa dirinya sering berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai kebijakan PPG, dan menganggap adanya kesalahpahaman terkait kebijakan ini di kalangan guru-guru tersebut.
Meskipun ada audiensi dengan perwakilan guru PPG beberapa hari lalu, berita viral tentang batalnya pelantikan mereka memicu berbagai komentar negatif di media sosial terhadap Pemko Pariaman. (rdr/ant)

















